Rencana Jadwal Pensiun Fully Funded Mulai Diberlakukan Bagi Pns Angkatan 2017
Pemerintah tengah mengkaji perubahan denah kegiatan pensiun dari Pay As You Go (PAYG) menjadi Fully Funded. Menurut Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi PT TASPEN (Persero) Faisal Rachman, denah pensiunan PAYG ini tidak akan berlaku lagi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masuk 2017 mendatang.
Perbedaan sistem gres Fully Funded dan PAYG itu yaitu PAYG ditanggung sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan fully funded ditanggung oleh pemerintah selaku pemberi kerja dan PNS selaku pekerja.
“Pensiunan PNS usang yang (yang masuk) sebelum 2017 masih dengan PAYG. PNS usang di bawah 2017 diprediksi habis pada 2051,” ujar Faisal ditemui Kompas.com di kantor Taspen, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Sementara itu, PNS gres yang masuk tahun 2017 dan setelahnya akan menerima pensiunan dengan skema fully funded. Faisal memperhitungkan PNS gres ini akan pertama kali pensiun pada tahun 2054.
Faisal mengatakan, dikala ini Taspen tengah mengajukan proposal denah iuran fully funded yang ditanggung pemerintah selaku pemberi kerja sebesar 10 persen, sedangkan iuran yang ditanggung PNS selaku pekerja sebesar 5 persen. “Draft sudah kami masukkan awal tahun,” terperinci Faisal.
Perubahan denah kegiatan pensiun ini disadari Faisal, didasarkan beratnya beban APBN yang dikeluarkan pemerintah untuk membayar PNS. Pada tahun ini pemerintah menganggarkan belanja pensiun sebesar Rp 80 triliun. Sedangkan pada tahun kemudian realisasi pensiun yang diberikan sebesr Rp 70 triliun.
“Diperkirakan pemerintah akan mengeluarkan belanja pensiun terbesar pada 2043, yang mencapai Rp 300 triliun,” ucap Faisal. Hingga tahun ini, Taspen mencatat jumlah pensiunan sebanyak 2,53 juta orang, sedangkan jumlah pegawai aktif mencapai 4,52 juta orang.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio menilai pensiunan dengan denah PAYG memang membebani APBN. Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan sekitar 30 persen dari APBN untuk belanja pegawai termasuk dana pensiun.“Sistem gres harusnya sanggup meringankan beban APBN. Tapi, jangan hingga perbedaannya jauh ketika pensiun dengan dikala bekerja,” kata Agus kepada kompas.com
Sumber: KOMPAS.com