Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menurut Mendikbud, Menjadi Kepala Sekolah Yang Terpenting Kepemimpinnnya, Bukan Administratif


Guna meningkatkan kualitas pemeran dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperbesar porsi pelatihan, khususnya untuk guru dan kepala sekolah. Dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, ke depan pengembangan kualitas ini akan dilakukan secara masif di seluruh wilayah Indonesia.

"Jumlahnya besar. Asumsikan saja jumlah kepala sekolah itu sebanding dengan jumlah sekolah yang ada, sekitar 208 ribu sekolah," kata Menteri Anies pada konferensi pers penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/03/2015).


Mendikbud mengatakan, bentuk training bagi pelaku pendidikan ini direncanakan akan lebih substantif, dan bukan sekadar formalitas administratif saja. Saat ini tempat training khusus untuk kepala sekolah sudah ada di Solo, Jawa Tengah. Tempat yang berjulukan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) ini akan menjadi pola bagi tempat lain dalam melatih guru dan kepala sekolah.

Mendikbud menuturkan, training harus menyentuh kepala sekolah dan guru supaya mempunyai kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang ideal. Bentuk dari training ini, kata Mendikbud, juga akan mempertimbangkan program-program yang pernah ada tapi tidak lagi dijalankan. Jika agenda tersebut mempunyai efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya, maka tidak menutup kemungkinan akan dihidupkan kembali.

Menteri Anies mengatakan, yang paling penting harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah ialah kepemimpinan yang baik.  Ia mengatakan, intinya semua guru ialah pemimpin. Namun jikalau selama ini kepemimpinannya gres sebatas di dalam kelas dengan sejumlah murid, dengan menjadi kepala sekolah level kepemimpinan dan manajerialnya harus ditingkatkan. "Tinggal levelnya saja. Yang penting leadership-nya bukan kriteria manajemen semata," katanya. 

Sumber: kemdikbud.go.id
loading...