Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hakikat Insan Sebagai Makhluk Sosial Dan Ekonomi Yang Bermoral

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI YANG BERMORAL


HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI YANG BERMORAL HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI YANG BERMORAL
Manusia merupakan makhluk individu dimana insan selalu mementingkan diri sendiri. Individu merupakan seorang insan yang yakni suatu kesatuan antara jasmani dan rohani.
Sebagai individu, insan mempunyai 3 naluri, yaitu:
  1. Naluri untuk mempertahankan hidupnya
  2. Naluri untuk mempertahankan keturunannya, dan
  3. Naluri untuk ingin tahu dan mencari kepuasan
Meskipun insan yakni mahluk individu, insan juga harus membutuhkan orang lain. Pada dasarnya, insan merupakan Homo Socialis (Makhluk Sosial). Manusia memerlukan orang lain untuk saling berkomunikasi, meneruskan garis keturunan, dsb.


Ketika kecil, kita membutuhkan insan lain, menyerupai ayah dan ibu. Dari mereka, kita sanggup mempelajari bahasa, aneka macam pengetahuan, dan juga cara bertingkah laku. Beranjak cukup umur kita membutuhkan seoran guru untuk mendapat ilmu. Kita juga membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi oleh orang lain. Naluri insan untuk hidup dengan orang lain disebut gregariousness.

Manusia sebagai makhluk sosial berfungsi untuk:
1.      Saling tolong menolong
2.      Menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, dan
3.      Melaksanakan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat

Manusia itu kompleks, alasannya yakni insan mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada yang baik, ada yang jahat, galak, ramah, humoris, pendiam, pemalu, dan lain-lain. Oleh alasannya yakni itu, supaya sanggup berinteraksi dengan insan lain, kita harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, contohnya norma hukum, norma agama, norma adat, dan norma kesopanan supaya kita tidak dijauhi oleh orang lain.

Baca Juga : PERBANDINGAN SENI RUPA MURNI DAN SENI RUPA TERAPAN


Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi/Homo Ekonomikus (Homo Economicus)


Homo Economicus merupakan insan sebagai makhluk ekonomi dimana insan mempunyai kecenderungan untuk tidak akan merasa puas akan apa yang telah dimilikinya dan senantiasa berusaha terus untuk melengkapi kebutuhan hidupnya.

Ciri-ciri insan sebagai makhluk ekonomi:
1.      Mempunyai sifat yang tidak akan puas dengan apa yang sudah dimilikinya
2.      Banyak sekali cita-cita dan kebutuhan hidupnya
3.      Selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang diperbuatnya

Keinginan insan yang harus dipenuhi disebut sebagai kebutuhan.
Contoh kebutuhan insan yakni sandang (pakaian), pangan (makanan, minuman), papan (rumah), pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi atau liburan, dan lain-lain.
Kebutuhan insan sangat banyak jenisnya dan tidak terbatas. Jika satu kebutuhan sudah tuntas, maka akan ada kebutuhan lainnya yang lebih tinggi tingkatannya.

Karena insan mempunyai sifat selalu ingin meningkatkan kuantitas maupun kualitas hidupnya, maka insan selalu bekerja untuk meningkatkan penghasilan hidupnya. Manusia tidak pernah mencapai kepuasan sebenarnya, alasannya yakni sesudah satu kepenuhan terpenuhi, akan muncul kebutuhan lain yang menuntutnya untuk dipenuhi.

Manusia selalu ingin mencapai kepuasan penuh dengan uang yang dimilikinya. Seorang pengusaha ingin keuntungan maksimal dari modal perusahaan yang dimiliki, seorang pembeli ingin membeli barang berkualitas dengan uang yang dipunyai.

Oleh alasannya yakni insan merupakan homo ekonomikus, maka seharusnya insan selalu bertindak rasional, yaitu bertindak dengan memakai nalar sehat supaya pengeluaran seseorang tidak lebih besar daripada pendapatannya. Sebagai makhluk ekonomi yang memenuhi aneka macam macam kebutuhan hidupnya selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang diperbuatnya.


Sekian yang sanggup saya sampaikan ihwal Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial danEkonomi Yang Bermoral. Semoga sanggup bermanfaat.